Kamis, 07 November 2019

AL QUR’AN AL KARIIM (bag. 1)

بسم الله الرّحمن الرّحيم
الحمد لله رب العالمين، الذي أنزل كتابه المبين على رسوله محمد الأمين صلّى الله عليه وسلّم، فشرح به الصدور وأمّن به القلوب من الخوف إلا من غضبه عزّ وجلّ، ونوّر به بصائر الصالحين والعارفين وجعله هداية للعالمين .أما بعد،


Apakah Al Qur’an itu ?

Al-Quran adalah kitab suci bagi umat islam. Selain kitab suci, al-Quran juga merupakan sumber hukum utama dan memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam ajaran agama islam. Al Qur’an berisi tentang wahyu-wahyu Allah Ta’ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW lewat perantaraan malaikat jibril ‘alaihi salam.

Secara bahasa (etimologi), al-Quran berasal dari bahasa arab yaitu qur’an, dimana kata “qur’an” sendiri merupakan akar kata dari قرأ – يقرأ – قرآنا . Kata قرآنا secara bahasa berarti bacaan karena seluruh isi dalam al-Quran adalah ayat-ayat firman Allah Ta’ala dalam bentuk bacaan yang berbahasa arab. Firman Allah Ta’ala :

إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ , فَإِذَا قَرَأۡنَٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرْآنَهُ

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami. (Karena itu), jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”. (QS. Surat Al-Qiyamah : 17-18)

Sedangkan pengertian al-Quran menurut istilah (terminologi) ialah kalam/firman Allah Ta’ala yang berbentuk mu’jizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, melalui perantara malaikat jibril yang tertulis dalam di dalam mushahif, yang diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir, merupakan ibadah bila membacanya, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.

Definisi atau pengertian al-Quran menurut bahasa dan istilah di atas merupakan kata sepakat antara ulama dan para ahli ushul. Al-Quran yang diturunkan Allah Ta’ala ini sebagai tata aturan bagi kehidupan semua bangsa, petunjuk yang benar untuk semua makhluk, tanda bukti atas kebenaran Rasulullah Muhammad SAW, dalil yang qoth’ie atas kenabian dan risalahnya. Dan sebagai hujjah yang tetap tegak hingga hari kemudian.

Sebenarnya pengertian al-Quran itu sendiri sangat luas, ia tidak hanya terpaku pada satu pengertian, masih banyak pengertian lain tentang al-Quran menurut para ahli, namun yang paling mendekati dan sesuai dengan para ahli adalah pengertian seperti yang sudah disebutkan tadi.

Apa yang dimaksud dengan Mu’jizat ?

Mu’jizat artinya suatu perkara yang luar biasa, yang tidak akan mampu manusia membuatnya karena hal itu di luar kesanggupannya. Mu’jizat itu dianugerahkan kepada para Nabi dan Rasul dengan maksud menguatkan kenabian dan kerasulannya, serta menjadi bukti bahwa agama yang dibawa oleh mereka benar-benar dari Allah Ta’ala. Al-Qur’an adalah mu’jizat terbesar Nabi Muhammad SAW. 

Kemu’jizatannya itu diantaranya terletak pada fashahah dan balaghah-nya, keindahan susunan dan gaya bahasanya yang tidak ada tandingannya. Karena gaya bahasa yang demikian itulah Umar bin Khatthab masuk Islam setelah mendengar Al-Qur’an awal surat Thaha yang dibaca oleh adiknya Fathimah. Abul Walid, terpaksa cepat-cepat pulang begitu mendengar beberapa ayat dari surat Fushshilat. Karena demikian tingginya bahasa Al-Qur’an, mustahil manusia dapat membuat susunan yang serupa dengannya, apalagi menandinginya. Orang yang ragu terhadap kebenaran Al-Qur’an sebagai firman Allah ditantang oleh Allah Ta’ala :

وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad) buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang memang benar.” (QS. Al-Baqarah: 23)

Allah Ta’ala sendiri kemudian menegaskan bahwa tidak akan pernah ada seorang pun yang mampu menjawab tantangan ini firman-Nya :

فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) -- dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”. (QS. Al-Baqarah Ayat : 24)

Dan juga firman Allah Ta’ala  :

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

“Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS. Al-Israa Ayat : 88)

Selain itu, kemu’jizatan Al-Qur’an juga terletak pada isinya. Perhatikanlah, sampai saat ini Al-Qur’an masih menjadi sumber rujukan utama bagi para pengkaji ilmu sosial, sains, bahasa, atau ilmu-ilmu lainnya. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dapat meyakinkan kita bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah, tidak mungkin ciptaan manusia, apalagi ciptaan Nabi Muhammad SAW yang Ummi, yang hidup pada awal abad ke enam Masehi (571-632 M), sedangkan Al Qur’an memuat berbagai kabar ghaib tentang masa lampau (tentang kekuasaan di Mesir, Negeri Saba’, Tsamud, ‘Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa, dll) dan masa depan pun menjadi bukti lain kemu’jizatan Al-Qur’an. Sementara itu jika kita perhatikan cakupan materinya, nampaklah bahwa Al-Qur’an itu mencakup seluruh aspek kehidupan: masalah aqidah, ibadah, hukum kemasyarakatan, etika, moral dan politik, terdapat di dalamnya.


Bersambung ke AL QUR’AN AL KARIIM (bag. 2)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar