Di
dalam Kitab Al Mulakhosul Mufid fi Ilmit Tajiwid karya Syaikh Muhammad Ahmad
Ma'bad رحمه
الله تعالى, dapat kita kita temukan penjelasan
sistematis dari kitab Tuhfatul Athfal dan Nadzhom Tajwid Muqoddimah Al
Jazariyyah mulai halaman 66 bahwa :
Makhorijul
huruf adalah merupakan tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf al-Qur’an.
Pengertian makhraj dari segi bahasa adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi
istilah makhraj diartikan tempat keluarnya huruf. Mengetahui tempat keluarnya
huruf-huruf hijaiyyah adalah sangat penting karena hal ini menjadi dasar dalam
melafadkan huruf hijaiyyah secara benar.
Pengertian
di atas dapat dipahami bahwa makhraj merupakan tempat keluarnya huruf-huruf
yang sudah ditentukan yaitu uruf hijaiyyah, dimana dalam membaca al-Qur’an
makhorijul Qur’an harus diketahui dan benar-benar dipahami dalam rangka untuk
menciptakan bacaan al-Qur’an yang baik dan benar.
Baca juga : Mengenal Huruf Hijaiyyah
Baca juga : Mengenal Huruf Hijaiyyah
Makhorijul
Huruf ditinjau dari morfologi berasal dari Fi’il Madhi “خَرَجَ ” yang berarti “Keluar ”. Kemudian diikutkan wazan “مَفْعَل ٌ ” yang bershighat isim makan menjadi
“مَخْرَجٌ ” yang berarti “Tempat Keluar ”.
Bentuk jama’nya adalah “مَخَارِجُ الْحُرُوْفِ”
yang berarti “Tempat-Tempat Keluar Huruf ”. Jadi “Makhorijul Huruf ” adalah
“Tempat-Tempat Keluarnya Huruf ”.
Secara
bahasa Makhraj artinya : مَوْضِعُ الْخُرُوْج ِ,
yang berarti tampat keluar . Sedangkan menurut istilah , Makhraj adalah : اِسْمُ لِلْمَحَلِّ الَّذِى يُنْشَاءُ مِنْهُ الْحَرْفُ ,
suatu nama tempat yang pada huruf dibentuk (diucapkan).
Pengertian
di atas memiliki pengertian yang sama dengan defenisi sebelumnya, dimana
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf-huruf
itu dibunyikan.
Ketika
membaca al-Qur’an, setiap huruf harus dibunyikan sesuai dengan Makhrajnya .
Kesalahan dalam pengucapan huruf dapat menimbulkan perbedaan makna atau
kesalahan arti pada bacaan yang sedang dibaca. Dalam kondisi tertentu,
kesalahan ini bahkan dapat menyebabkan kekafiran apabila dilakukan dengan
sengaja. Kesalahan Makhraj yang menyebabkan berubahnya arti misalnya Ha’ (ح) pada lafaz “الرَّحِيْم ُ ” yang artinya “Maha Penyayang ” pada
kalimat basmalah yang terbaca Kha’ “الرَّخِيْم ُ”
(خ) yang artinya “Suara Merdu ”. Maka jauhlah artinya dari apa yang
dikehendaki Allah SWT.
Para
ulama’ berbeda pendapat mengenai jumlah makhraj huruf hijaiyyah. Mayoritas
ulama’ mengikuti pendapat Al-kholil Bin Ahmad, pendapat ini juga diikuti oleh
Imam Ibnu Al-jazary. Mereka berpendapat bahwa makhraj huruf hijaiyyah yang
khusus ada 17 tempat, sedangkan yang umum ada 5 tempat, yaitu :
1. AL
JAUF (rongga mulut), yakni celah panjang yang berada di belakang
tenggorokan sampai ke mulut. Keluar darinya huruf-huruf mad
yaitu ا و ي
Terkumpul
dalam kalimat : نوحيها – أونينا –
أتجا د لونني
2. AL
HALQ (tenggorokan) , yang terbagi menjadi 3 bagian:
- Tenggorokan bagian bawah, keluar darinya huruf ء dan ه
- Tenggorokan
bagian tengah, keluar darinya huruf ح dan ع
- Tenggorokan
bagian atas, keluar darinya huruf غ dan خ
3. AL
LISAAN (lisan), dibagi menjadi 10 bagian :
- Pangkal
lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ق
- Bawah
pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ك
- Tengah
lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ش , ي dan ج
- Salah
satu tepi lisan sampai pada ujungnya berpapasan dengan langit-langit atas,
keluar darinya huruf ل
- Tepi
lisan bertemu dengan gigi geraham dan langit langit atas, keluar darinya
huruf ض
- Ujung
lisan di bawah makhroj ل bertemu dengan
bagian atas dari langit-langit atas, keluar darinya huruf ن
- Punggung
lisan denga gusi atas, keluar darinya huruf ر
- Ujung
lisan dengan antara ujung dua gigi atas dan bawah [ dengan tetap ada lubang
[celah] diantara keduanya yaitu antara ujung lisan dan 2 gigi atas dan bawah],
keluar darinya huruf ص , س dan ز
- Ujung
lisan bertemu dengan pangkal dua gigi atas, keluar darinya huruf ط ,د dan ت
- Ujung
lisan bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya huruf ث , ذ dan ظِ
4. ASY
SYAFATAIAN (kedua bibir), yang terbagi menjadi 4 bagian :
- Perut
bibir bawah bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya hurufف
- Bertemunya
antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan, keluar darinya huruf ب
- Bertemunya
antara bibir atas dan bawah dengan menekan sedikit lebih ringan, keluar darinya
huruf م
- Bertemunya
antara bibir atas dan bawah namun ada sedikit rongga, keluar darinya
huruf و
5. AL
KHOYSYUUM [Batang hidung], keluar darinya sifat ghunnah/mendengung,
yaitu mim dan nun yang bertasydiid, urutannya ada 5 yaitu : Syiddah,
Naaqis, bighunnah, Ikhfa’, Sukun Berharokat
Adapun
tempat-tempat keluarnya huruf secara rinci ada 17 :
1. Rongga
mulut (huruf mad yang tiga : ا،و،ي)
2. Pangkal
tenggorokan ء،ه
3. Tengah
tenggorokan
4. ع،حUjung tenggorokan غ،خ
5. Pangkal
lidah paling belakang ق
6. Pangkal
lidah sedikit ke depan ك
7. Tengah
lidah dengan langit-langit ج،ش،ي
8. Sisi
lidah bertemu geraham atas ض
9. Dibawah
sisi lidah setelah dhad ل
10. Ujung
lidah setelah lam ن
11. Ujung
lidah setelah nun ر
12. Ujung
lidah bertemu gusi atas ط،د،ت
13. Ujung
lidah bertemu ujung gigi depan yang atas ظ،ذ،ث
14. Ujung
lidah diantara gigi atas dan gigi bawah (lebih dekat ke bawah)ص،س،ز
15. Bibir
bawah bagian dalam bertemu ujung gigi atas ف
16. Dua
bibir و،ب،م
17. Rongga
hidung (ghunnah/ dengung)
Syeh
Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhamad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf
Al-Jazary Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'I dalam kitabnya Matan Al-Jazariyah (متن الجزرية) mengatakan :
مَخَارِجُ الْحُرُوفِ سَبْعَةَ عَشَرْ ۞ عَلَى الَّذِي يَخْتَارُهُ مَنِ اخْتَبَرْ
لِلْجَوِفِ
: أَلِفٌ وَأُخْتَاهَا ،وَهِي ۞ حُرُوفُ مَدٍّ
لِلْهَوَاءِ تَنْتَهِي
ثُمَّ لِأَقْصَى الْحَلْقِ: هَمْزٌ هَاءُ ۞ وَمِنْ وَسَطِهِ
: فَعَيْنٌ حَاءُ
أَدْناهُ
: غَيْنٌ خَاؤُهَا ،وَالْقافُ: ۞ أَقْصَى اللِّسَانِ فَوْقُ
،ثُمَّ الْكَافُ
أَسْفَلُ
، والْوَسْطُ: فَجِيمُ الشِّينُ يا ۞ وَالضَّادُ : مِنْ
حَافَتِهِ إذْ وَلِيا
الَاضْراسَ
مِنْ أَيْسَرَ أوْ يُمْناها ۞ وَاللَّامُ : أَدْنَاها
لِمُنْتَهَاهَا
وَالنُّونُ
:مِنْ طَرَفِهِ تَحْتُ اجْعَلُوا ۞ وَالرَّا :
يُدَانيِهِ لِظَهْرٍ أَدْخَلُ
وَالطَّاءُ وَالدَّالُ وَتَا : مِنْهُ
وَمِنْ ۞ عُلْيَا الثَّنايا ، والصَّفِيْرُ
: مُسْتَكِنّ
مِنْهُ وَمِنْ فَوْقِ الثَّنايا السُّفْلَىٰ ۞ وَالظَّاءُ وَالذَّالُ
وَثا : لِلْعُلْيا
مِنْ طَرَفَيْهِمَا
، وَمِنْ بَطْنِ الشَّفَهْ : ۞ فَالْفَا مَعَ
اطْرافِ الثَّنَايَا الْمُشْرِفَهْ
لِلشَّفَتَـيْـنِ الْــوَاوُ بَــاءٌ مِـيْــمُ ۞ وَغُـنَّــةٌ
مَخْـرَجُـهَـا الخَـيْـشُـومُ

Tidak ada komentar:
Posting Komentar